Senin, 05 November 2012

Persiapan Timnas Mengkhawatirkan, PSSI Optimistis
 

 

   Timnas Indonesia, Optimistis Hadapi AFF Cup 2012 (Peksi Cahyo/Bolanews)

Persiapan tim nasional Indonesia jelang Piala AFF 2012, tak berjalan mulus. Selain pembentukan tim yang tak berjalan sempurna lantaran klub ISL menolak melepas pemain, sejumlah masalah nyatanya turut dan terus mengiringi perjalanan timnas. Tengok saja ulah Diego Michiels. Pemain  naturalisasi asal Belanda yang dipercaya untuk mengisi pos di sektor belakang itu sebelumnya melakukan tindak tak terpuji.

Tak hanya menyoal tindakan indisipliner, pemain yang memiliki tato di sekujur tubuhnya itu juga disangka menjadi salah satu pelaku dalam aksi penganiayaan yang menyebabkan adanya korban luka, Meff paripurna. Saat ini, Diego, pemain yang dicalonkan menjadi pahlawan Indonesia di kancah sepak bola Asia Tenggara itu sendiri harus mendekam di tahanan. Akibatnya, Diego tak bisa mengikuti sesi latihan timnas lagi.

Ulah Diego ini menjadi pukulan telak sekaligus pelengkap bagi permasalahan timnas. Selain masalah tersebut, pendanaan timnas sendiri hingga kini belum jelas. Pemerintah lewat Kemenpora dilaporkan belum mengucurkan dana bagi timnas. Padahal jika melihat waktu, timnas harus berkiprah di Piala AFF 2012, kurang dari dua minggu lagi. Kondisi seperti itulah yang seakan membuat persiapan tim asuhan Nilmaizar sangat mengkhawatirkan.

Namun begitu, nada optimistis nyatanya tetap ditunjukkan PSSI. Di tengah kondisi yang dialami timnas, PSSI masih percaya semangat dan tekad yang ditunjukkan pemain yang ada, membuat peluang Indonesia tampil dan berbicara banyak di ajang dua tahunan yang diikuti negara2 Asia Tenggara itu, cukup terbuka.

"Timnas sekarang, saya yakin, lebih banyak kelebihan daripada kekurangan. Mereka anak muda yang mengagumkan dalam membela tanah air. Tanpa pretensi apalagi kepentingan. Saya melihat dan merasakan kebanggaan mereka ketika mengenakan jersey desain baru. Dan kita merasakan getaran bangsa dan kemenangan ketika Bepe dan kawan-kawan tampil dengan elegan," kata Sekjen PSSI, Halim Mahfudz.

"Kelebihan ini membuat kita tak peduli lagi dengan beberapa kekurangan dalam persiapan. Kita tak peduli ketika masih ada kelompok yang menghambat anak muda lain bergabung membela merah putih. Kita tak peduli apakah kita punya cukup dana karena tekad dan semangat adalah nomor satu bagi kita, dana akan menyusul."

"Kita akan tulis surat mohon pamit dan doa restu serta dukungan ke Presiden hari ini. Kita juga akan tulis surat ke menteri-menteri lain dan DPR dan kepolisian untuk informasi dan doa restu. Kita yakin seluruh elemen bangsa mendukung dan merestui timnas sah PSSI, kecuali yang tidak mendukung," sambung Halim.


kecerdasan manusia

Di Zaman Modern, Manusia Semakin Bodoh?

Manusia tidak membutuhkan kecerdasan untuk menghadapi seleksi alam.

Selasa, 13 November 2012, 12:47 Henwi Adi Cahyo
Diprediksi, 3.000 tahun mendatang, manusia mengalami sedikitnya dua mutasi gen yang menurunkan kecerdasan
Diprediksi, 3.000 tahun mendatang, manusia mengalami sedikitnya dua mutasi gen yang menurunkan kecerdasan  
VIVAnews - Apakah kita semakin bodoh? Sejumlah peneliti mengklaim bahwa kecerdasan manusia semakin berkurang karena kita tidak lagi membutuhkannya untuk bertahan hidup.

Sekelompok peneliti dari Stanford University mengklaim bahwa peradaban modern yang praktis malah mendegradasi kecerdasan manusia. Masih menurut mereka, kecerdasan manusia mencapai puncak kejayaan 4.000 SM.

Kecerdasan dan kemampuan berpikir abstrak manusia berkembang pada leluhur prasejarah manusia yang tinggal di Afrika antara 50 ribu sampai 500 ribu tahun yang lalu. Mereka harus mengandalkan kecerdasan mereka untuk membangun tempat tinggal dan berburu mangsa.

Seiring berjalannya waktu, manusia tidak lagi perlu berjuang untuk bertahan hidup. Seleksi alam tidak membutuhkan manusia-manusia cerdas.

Selain itu, manusia pun menghadapi mutasi gen berbahaya yang mengurangi kemampuan kita 'berpikir keras". Dan ini diteruskan manusia dari generasi ke generasi dan dibiarkan menumpuk. Kondisi ini mengarah pada tahap mandulnya kecerdasan manusia sebagai spesies.

Prof Gerald Crabtree, ahli biologi perkembangan di Stanford University, menjelaskan penelitian ini dalam jurnal Trends in Genetics. Menurutnya, mutasi pada salah satu dari 2.000 hingga 5.000 gen tertentu dapat menurunkan kecerdasan dan kemampuan emosional manusia. Dan, gen-gen ini rawan mutasi.

Perkembangan gen kecerdasan manusia, kata Crabtree, "Kemungkinan terjadi di dunia saat manusia harus menghadapi seleksi alam dalam memenuhi kebutuhan dasar." Tekanan ini tidak berlaku di zaman modern saat ini.

Pada masa purba, manusia yang salah mengambil keputusan saat berburu atau mencari tempat tinggal dan berlindung mungkin akan mati bersama keturunannya. "Sementara, eksekutif di Wall Street di zaman modern yang membuat kesalahan konsep yang sama, bisa jadi malah mendapat bonus besar." Artinya, kata dia, seleksi alam ekstrim hanya ada di masa lalu.

Berdasarkan waktu terjadinya mutasi gen manusia dan kerentanan gen-gen yang terkait fungsi intelektual dan emosional, Profesor Crabtree menghitung. Kecerdasan manusia "mencapai puncak" pada 2.000 sampai 6.000 tahun yang lalu.

"Saya berani bertaruh, jika ada warga biasa dari Athena 1.000 SM tiba-tiba ada di antara kita, dia pasti jadi orang yang paling cerdas. Dengan ingatan yang baik, berbagai ide, dan pandangan yang jelas mengenai isu-isu penting," jelas Crabtree.

Dalam 3.000 tahun mendatang, dia memprediksi, manusia akan mengalami sedikitnya dua mutasi genetika yang akan menurunkan kecerdasan dan kemampuan emosional. Tapi, imbuhnya, ilmu pengetahuan akan berkembang sedemikian pesat sehingga manusia bisa menyelesaikan masalah.

"Tapi, kemunduran kecerdasan sangat lambat, dilihat dari kemajuan masyarakat dalam penemuan-penemuan baru. Teknologi masa depan akan menciptakan solusi untuk masalah ini," kata Gerald Crabtree. (Dailymail/The Telegraph | umi)

Tuesday, 06 November 2012 04:30
FOTO:Rich Schultz/Getty ImagesBeritabola.com Santos - Neymar mengungkapkan fantasinya tentang bermain bersama Lionel Messi bahkan Cristiano Ronaldo. Tapi jika bisa berduet dengan Messi, ia berharap itu bisa terjadi di klubnya saat ini, Santos.

Memboyong Messi dari Barca tentu saja pekerjaan yang nyaris mustahil untuk saat ini. Cara paling "mudah" adalah klub peminat harus membeli klausul buy-out kontraknya di Barca sebesar 250 juta euro, atau kira-kira Rp 3 triliun. Itu juga kalau Messi mau pindah.

Namun menurut Neymar, hal tersebut masih mungkin dilakukan Santos, walaupun ia mengucapkannya dengan berseloroh.

"Saat ini, saya hanya ingin bermain dengan Messi jika ia datang ke Santos. Hal tersebut mungkin saja: kami akan menjual separuh kota untuk bisa mendatangkannya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan El Mundo.

Pemuda Brasil itu juga mengungkapkan fantasi lainnya untuk main bareng Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, secara eksplisit ia lebih mengidolai La Fulga ketimbang CR7.

"Saya akan sangat senang dapat bermain bersama keduanya (Ronaldo dan Messi). Saya seorang fans sepakbola dan juga fans Messi: kariernya menjadi contoh untuk diikuti dan tak ada kata-kata untuk mendeskripsikan caranya bermain."

Akan tetapi, bagi Neymar, bukan Messi atau Ronaldo-lah yang berhak mendapat cap sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa. Hanya ada satu nama, yakni Pele, legenda Brasil yang juga kerap diperbandingkan dengan Neymar.

"Pele adalah legenda, tipe seperti dia hanya muncul 5.000 tahun sekali. Dibandingkan dengannya membuat tersanjung, tetapi tak seharusnya ada perbandingan. Dia adalah yang terhebat," simpul Neymar.